Kamis, 22 Agustus 2013

Cerita Hot Dewasa - Dinda dan Seks Pertamanya

Nama saya Dinda. Sebenarnya itu bukan nama asli saya, tetapi nama samaran yang diberikan Arthur dalam kisahnya di Arthur: Snow, Ski & Sex. Saya ingin membagikan juga kisah saya tetapi saya menumpang saja memakai account Arthur di 17Tahun.com. Menurut orang, wajah saya cantik sekali. Mataku yang sayu sering membuat pria tergila-gila padaku. Saya sendiri tidak GR tapi saya merasa pria banyak yang ingin bersetubuh dengan saya. Saya senang saja karena pada dasarnya saya juga senang ML.

Saya dibesarkan di keluarga yang taat beragama. Dari SD hingga SMP saya disekolahkan di sebuah sekolah berlatar belakang agama. Sebenarnya dari kelas 6 SD, gairah seksual saya tinggi sekali tetapi saya selalu berhasil menekannya dengan membaca buku. Selesai SMP tahun 1989, saya melanjutkan ke SMA negeri di kawasan bulungan, Jakarta Selatan.
CeritaHD - Dinda dan Seks Pertamanya
Di hari pertama masuk SMA, saya sudah langsung akrab dengan teman-teman baru bernama Vera, Angki dan Nia. Mereka cantik, kaya dan pintar. Dari mereka bertiga, terus terang yang bertubuh paling indah adalah si Vera. Tubuh saya cenderung biasa saja tetapi berbuah dada besar karena dulu saya gemuk, tetapi berkat diet ketat dan olah raga gila-gilaan, saya berhasil menurunkan berat badan tetapi payudaraku tetap saja besar.

Di suatu hari Sabtu, sepulang sekolah kami menginap ke rumah Vera di Pondok Indah. Rumah Vera besar sekali dan punya kolam renang. Di rumah Vera, kami ngerumpi segala macam hal sambil bermalas-malasan di sofa. Di sore hari, kami berempat ganti baju untuk berenang. Di kamar Vera, dengan cueknya Vera, Angki dan Nia telanjang didepanku untuk ganti baju. Saya awalnya agak risih tetapi saya ikut-ikutan cuek. Saya melirik tubuh ketiga teman saya yang langsing. Ku lirik selangkangan mereka dan bulu kemaluan mereka tercukur rapi bahkan Vera mencukur habis bulu kemaluannya. Tiba-tiba si Nia berteriak ke arah saya..

"Gile, jembut Dinda lebat banget"

Kontan Vera dan Angki menengok kearah saya. Saya menjadi sedikit malu.

"Dicukur dong Dinda, enggak malu tuh sama celana dalam?" kata Angki.

"Gue belum pernah cukur jembut" jawabku.

"Ini ada gunting dan shaver, cukur aja kalau mau" kata Vera.

Saya menerima gunting dan shaver lalu mencukur jembutku di kamar mandi Vera. Angki dan Nia tidak menunggu lebih lama, mereka langsung menceburkan diri ke kolam renang sedangkan Vera menunggui saya. Setelah mencoba memendekkan jembut, Vera masuk ke kamar mandi dan melihat hasil saya.

"Kurang pendek, Dinda. Abisin aja" kata Vera.

"Nggak berani, takut lecet" jawabku.

"Sini gue bantuin" kata Vera.

Vera lalu berjongkok di hadapanku. Saya sendiri posisinya duduk di kursi toilet. Vera membuka lebar kaki saya lalu mengoleskan shaving cream ke sekitar vagina. Ada sensasi getaran menyelubungi tubuhku saat jari Vera menyentuh vaginaku. Dengan cepat Vera menyapu shaver ke jembutku dan menggunduli semua rambut-rambut didaerah kelaminku. Tak terasa dalam waktu 5 menit, Vera telah selesai dengan karyanya. Ia mengambil handuk kecil lalu dibasahi dengan air kemudian ia membersihkan sisa-sisa shaving cream dari selangkanganku.

"Bagus kan?" kata Vera.

Saya menengok ke bawah dan melihat vaginaku yang botak seperti bayi. OK juga kerjaannya. Vera lalu jongkok kembali di selangkanganku dan membersihkan sedikit selangkanganku.

"Dinda, elo masih perawan ya?" kata Vera.

"Iya, kok tau?"

"Vagina elo rapat banget" kata Vera.

Sekali-kali jari Vera membuka bibir vagina saya. Nafasku mulai memburu menahan getaran dalam tubuhku. Ada apa ini? Tanya saya dalam hati. Vera melirik ke arahku lalu jarinya kembali memainkan vaginaku.

"Ooh, Vera, geli ah"

Vera nyengir nakal tapi jarinya masih mengelus-elus vaginaku. Saya benar-benar menjadi gila rasanya menahan perasaan ini. Tak terasa saya menjambak rambut Vera dan Vera menjadi semakin agresif memainkan jarinya di vaginaku. Dan sekarang ia perlahan mulai menjilat vagina saya.

"Memek kamu wangi"

"Jangan Vera" pinta saya tetapi dalam hati ingin terus dijilat.

Vera menjilat vagina saya. Bibir vagina saya dibuka dan lidahnya menyapu seluruh vagina saya. Klitorisku dihisap dengan keras sehingga nafas saya tersentak-sentak. Saya memejamkan mata menikmati lidah Vera di vaginaku. Tak berapa lama saya merasakan lidah Vera mulai naik kearah perut lalu ke dada. Hatiku berdebar-debar menantikan perbuatan Vera berikutnya. Dengan lembut tangan Vera membuka BH-ku lalu tangan kanannya mulai meremas payudara kiriku sedangkan payudara kananku dikulum oleh Vera.

Inikah yang namanya seks? Tanyaku dalam hati. 18 tahun saya mencoba membayangkan kenikmatan seks dan saya sama sekali tak membayangkan bahwa pengalaman pertamaku akan dengan seorang perempuan. Tetapi nikmatnya luar biasa. Vera mengulum puting payudaraku sementara tangan kanannya sudah kembali turun ke selangkanganku dan memainkan klitorisku. Saya menggeliat-geliat menikmati sensualitas dalam diriku. Tiba-tiba dari luar si Nia memanggil..

"Woi, lama amat di dalam. Mau berenang enggak?"

Vera tersenyum lalu berdiri. Saya tersipu malu kemudian saya bergegas memakai baju berenang dan kami berdua menyusul kedua teman yang sudah berenang. Di malam hari selesai makan malam, kita berempat nonton TV dikamar Vera. Oiya, orang tua Vera sedang keluar negeri sedangkan kakak Vera lagi keluar kota karenanya rumah Vera kosong. Setelah bosan menonton TV, kami menggosipkan orang-orang di sekolah. Pembicaraan kami ngalor-ngidul hingga Vera membuat topik baru dengan siapa kita mau bersetubuh di sekolah. Angki dan Nia sudah tidak perawan sejak SMP. Mereka berdua menceritakan pengalaman seks mereka dan Vera juga menceritakan pengalaman seksnya, saya hanya mendengarkan kisah-kisah mereka.

"Kalau gue, gue horny liat si Ari anak kelas I-6" kata Nia.

"Iya sama dong, tetapi gue liat horny liat si Marcel. Kayaknya kontolnya gede deh" kata Angky.

"Terus terang ya, gue dari dulu horny banget liat si Alex. Sering banget gue bayangin kontol dia muat enggak di vagina gue. Sorry ya Vera, gue kan tau Alex cowok elo" kata saya sambil tersenyum.

"Hahaha, nggak apa-apa lagi. Banyak kok yang horny liat dia. Si Angky dan Nia juga horny" kata Vera. Kami berempat lalu tertawa bersama-sama.

Di hari Senin setelah pulang sekolah, Vera menarik tangan saya.

"Eh Dinda, beneran nih elo sering mikirin Alex?"

"Iya sih, kenapa? Nggak apa-apa kan gue ngomong gitu?" tanya saya.

"Nggak apa-apa kok. Gue orangnya nyantai aja" kata Vera.

"Pernah kepikiran enggak mau ML?" Vera kembali bertanya.

"Hah? Dengan siapa?" tanya saya terheran-heran.

"Dengan Alex. Semalam gue cerita ke Alex dan Alex mau aja ML dengan kamu"

"Ah gila loe Vera" jawab saya.

"Mau enggak?" desak Vera.

"Terus kamu sendiri gimana?" tanya saya dengan heran.

"Saya sih cuek aja. Kalo bisa bikin teman senang, kenapa enggak?" kata Vera.

"Ya boleh aja deh" kata saya dengan deg-degan.

"Mau sekarang di rumahku?" kata Vera.

"Boleh"

Saya naik mobil Vera dan kami berdua langsung meluncur ke Pondok Indah. Setiba di sana, saya mandi di kamar mandi karena panas sekali. Sambil mandi, perasaan saya antara tegang, senang, merinding. Semua bercampur aduk. Selesai mandi, saya keluar kamar mandi mengenakan BH dan celana dalam. Saya pikir tidak ada orang di kamar. Saya duduk di meja rias sambil menyisir rambutku yang panjang. Tiba-tiba saya kaget karena Vera dan Alex muncul dari balkon kamar Vera. Rupanya mereka berdua sedang menunggu saya sambil mengobrol di balkon.

"Halo Dinda" kata Alex sambil tersenyum.

Saya membalas tersenyum lalu berdiri. Alex memperhatikan tubuhku yang hanya ditutupi BH dan celana dalam. Tubuh Alex sendiri tinggi dan tegap. Alex masih campuran Belanda Menado sehingga terlihat sangat tampan.

"Hayo, langsung aja. Jangan grogi" kata Vera bagaikan germo.

Alex lalu menghampiriku kemudian ia mencium bibirku. Inilah pertama kali saya dicium di bibir. Perasaan hangat dan getaran menyelimuti seluruh tubuhku. Saya membalas ciuman Alex dan kita berciuman saling berangkulan. Saya melirik ke Vera dan saya melihat Vera sedang mengganti baju seragamnya ke daster. Alex mulai meremas-remas payudaraku yang berukuran 34C. Saya membuka BH-ku sehingga Alex dengan mudah dapat meremas seluruh payudara. Tangan kirinya diselipkan kedalam celana dalamku lalu vaginaku yang tidak ditutupi sehelai rambut mulai ia usap dengan perlahan.

Saya menggelinjang merasakan jari jemari Alex di selangkanganku. Alex lalu mengangkat tubuhku dan dibaringkan ke tempat tidur. Alex membuka baju seragam SMA-nya sampai ia telanjang bulat di hadapanku. Mulut saya terbuka lebar melihat kontol Alex yang besar. Selama ini saya membayangkan kontol Alex dan sekarang saya melihat dengan mata kapala sendiri kontol Alex yang berdiri tegak di depan mukaku. Alex menyodorkan kontolnya ke muka saya. Saya langsung menyambutnya dan mulai mengulum kontolnya. Rasanya tidak mungkin muat seluruh kontolnya dalam mulutku tetapi saya mencoba sebisaku menghisap seluruh batang kontol itu.

Saya merasakan tangan Alex kembali memainkan vaginaku. Gairah saya mulai memuncak dan hisapanku semakin kencang. Saya melirik Alex dan kulihat ia memejamkan matanya menikmati kontolnya dihisap. Saya melirik ke Vera dan Vera ternyata tidak mengenakan baju sama sekali dan ia sudah duduk di tempat tidur. Alex lalu membalikkan tubuhku sehingga saya dalam posisi menungging.

Saya agak bingung karena melihat Vera bersimpuh dibelakang saya. Ah ternyata Vera kembali menjilat vagina saya. Nafas saya memburu dengan keras menikmati jilatan Vera di kemaluan saya. Di sebelah kanan saya ada sebuah kaca besar dipaku ke dinding. Saya melirik ke arah kaca itu dan saya melihat si Alex yang sedang menyetubuhi Vera dalam posisi doggy style sedangkan Vera sendiri dalam keadaan disetubuhi sedang menikmati vaginaku.

Wah ini pertama kali saya melihat ini. Saya melihat wajah Alex yang ganteng sedang sibuk ngentot dengan Vera. Gairah wajah Alex membuat saya semakin horny. Sekali-kali lidah Vera menjilat anus saya dan kepalanya terbentur-bentur ke pantat saya karena tekanan dari tubuh Alex ke tubuh Vera. Tidak berapa lama, Alex menjerit dengan keras sedangkan Vera tubuhnya mengejang. Saya melihat kontol Alex dikeluarkan dari vagina Vera. Air maninya tumpah ke pinggir tempat tidur.

Alex terlihat terengah-engah tetapi matanya langsung tertuju ke vagina saya. Bagaikan sapi yang akan dipotong, Alex dengan mata liar mendorong Vera ke samping lalu ia menghampiri diriku. Alex mengarahkan kontolnya yang masih berdiri ke vaginaku. Saya sudah sering mendengar pertama kali seks akan sakit dan saya mulai merasakannya. Saya memejamkan mata dengan erat merasakan kontol Alex masuk ke vaginaku. Saya menjerit menahan perih saat kontol Alex yang besar mencoba memasuki vaginaku yang masih sempit. Vera meremas lenganku untuk membantu menahan sakit.

"Aduh, tunggu dong, sakit nih" keluh saya.

Alex mengeluarkan sebentar kontolnya kemudian kembali ia masukkan ke vaginaku. Kali ini rasa sakitnya perlahan-lahan menghilang dan mulai berganti kerasa nikmat. Oh ini yang namanya kenikmatan surgawi pikir saya dalam hati. Kontol Alex terasa seperti memenuhi seluruh vaginaku. Dalam posisi nungging, saya merasakan energi Alex yang sangat besar. Saya mencoba mengimbangi gerakan tubuh Alex sambil menggerakkan tubuhku maju mundur tetapi Alex menampar pantatku.

"Kamu diam aja, enggak usah bergerak" katanya dengan galak.

"Jangan galak-galak dong, takut nih Dinda" kata Vera sambil tertawa. Saya ikut tertawa.

Vera berbaring di sebelahku kemudian ia mendekatkan wajahnya ke diriku lalu ia mencium bibirku! Wah, bertubi-tubi perasaan menyerang diriku. Saya benar-benar merasakan semua perasaan seks dengan pria dan wanita dalam satu hari. Awalnya saya membiarkan Vera menjilat bibirku tetapi lama kelamaan saya mulai membuka mulutku dan lidah kami saling beradu.

Saya merasakan tangan Alex yang kekar meremas-remas payudaraku sedangkan tangan Vera membelai rambutku. Saya tak ingin ketinggalan, saya mulai ikut meremas payudara Vera yang saya taksir berukuran 32C. Kurang lebih lima menit kita bertiga saling memberi kenikmatan duniawi sampai Alex mencapai puncak dan ia ejakulasi. Saya sendiri merasa rasanya sudah orgasme kurang lebih 4 kali. Alex mengeluarkan kontolnya dari vaginaku dan Vera langsung menghisap kontolnya dan menelan semua air mani dari kontol Alex.

Saya melihat Alex meraih kantong celananya dan mengambil sesuatu seperti obat. Ia menelan obat itu dengan segelas air di meja rias Vera. Saya melihat kontol Alex yang masih berdiri tegak. Dalam hati saya bertanya-tanya bukankah setiap kali pria ejakulasi pasti kontolnya akan lemas? Kenapa Alex tidak lemas-lemas? Belakangan saya tau ternyata Alex memakan semacam obat yang dapat membuat kontolnya terus tegang.

Setelah minum obat, Alex menyuruh Vera berbaring ditepi tempat tidur lalu Alex kembali ngentot dengan Vera dalam posisi missionary. Vera memanggil saya lalu saya diminta berbaring diatas tubuh Vera. Dengan terheran-heran saya ikuti kemauan Vera.

Saya menindih tubuh Vera tetapi karena kaki Vera sedang ngangkang karena dalam posisi ngentot, terpaksa kaki saya bersimpuh disebelah kiri dan kanan Vera. Saya langsung mencium Vera dan Vera melingkarkan lengannya ke tubuhku dan kami berdua berciuman dengan mesra. Saya merasakan tangan Alex menggerayangi seluruh pantatku. Ia membuka belahan pantatku dan saya merasakan jarinya memainkan anusku.

Saya menggumam saat jarinya mencoba disodok ke anusku tetapi Alex tidak melanjutkan. Beberapa menit kemudian, Vera menjerit dengan keras. Tubuhnya mengejang saat air mani Alex kembali tumpah dalam vaginanya. Saya mencoba turun dari pelukan Vera tetapi Vera memeluk tubuhku dengan keras sehingga saya tidak bisa bergerak. Tak disangka, Alex kembali menyodorkan kontolnya ke vaginaku. Saya yang dalam posisi nungging di atas tubuh Vera tidak bisa menolak menerima kontol Alex.

Alex kembali memompakan kontolnya dalam vaginaku. Saya sebenarnya rasanya sudah lemas dan akhirnya saya pasrah saja disetubuhi Alex dengan liar. Tetapi dalam hatiku saya senang sekali dientotin. Berkali-kali kontol Alex keluar masuk dalam vaginaku sedangkan Vera terus menerus mencium bibirku. Kali ini saya rasa tidak sampai 3 menit Alex ngentot dengan saya karena saya merasakan cairan hangat dari kontol Alex memenuhi vaginaku dan Alex berseru dengan keras merasakan kenikmatan yang ia peroleh. Saya sendiri melenguh dengan keras. Seluruh otot vaginaku rasanya seperti mengejang. Saya cengkeram tubuh Vera dengan keras menikmati sensual dalam diriku.

Alex lalu dalam keadaan lunglai membaringkan dirinya ke tempat tidur. Vera menyambutnya sambil mencium bibirnya. Mereka berdua saling berciuman. Saya berbaring disebelah kiri Alex sedangkan Vera disebelah kanannya. Kita bertiga tertidur sampai jam 5 sore. Setelah itu saya diantar pulang oleh Vera.

****

Itu adalah pengalaman seksku yang sangat berkesan. Bertahun-tahun kemudian saya sering horny tetapi saya harus memendam perasaan itu karena belum tahu cara melampiaskannya. Dan sekarang saya merasa senang sekali karena akhirnya bisa merasakan kenikmatan bersetubuh baik dengan pria maupun wanita. Masing-masing ternyata mempunyai kenikmatan tersendiri.

Minggu, 04 Agustus 2013

Cerita Hot Dewasa - Bergairah Melihat Isteriku Dengan Pria Lain

Bergairah Melihat Isteriku Dengan Pria Lain. Istri saya berusia saat ini 34 tahun namun kalau dilihat dari postur tubuhnya yang mungil mungkin orang akan mengira dia berusia 20 tahunan sebut saja namanya Lia(samaran).Kulit istri saya putih dan kalau keluar rumah biasa mengenakan jilbab.Maklum istri saya termasuk orang yang taat beragama.

Saya mempunyai fantasi seks melihat istri saya disetubuhi laki-laki lain.

Setiap hari saya memikirkan cara agar fantasi saya itu bisa terlaksana.Kalau diberitahukan akan hal ini pada istri saya,jelas istri saya akan menolak mentah – mentah.Namun pertengahan juli lalu saya mendapat ide,saya akan menyuruh istri saya berobat dengan alasan supaya dapat punya anak lagi, kebetulan kami baru mempunyai anak satu berumur 10 tahun.
Bergairah Melihat Isteriku Dengan Pria Lain
Pada suatu malam sehabis kami bersetubuh, saya berbincang sama istri saya sambil tiduran.

"Lia saya dapat info dari temanku kalau istrinya yang tidak pernah hamil dan bisa hamil sekarang setelah berobat ketabib", kataku memulai pembicaraan.

"Masa sih siapa tabibnya?", balas istriku.

"itulah kalau kamu mau saya akan Tanya nama tabibnya, gimana!".

"Kalau itu bisa berhasil apa salahnya kita coba". Akhirnya istri saya setuju untuk berobat. Maka besoknya aku menemui temanku yang bernama amir yang usianya sekitar 50 tahunan namun masih kuat dan doyan ngewe.

Kupilih dia karena nantinya istriku akan percaya kalau tabibnya sudah seumuran begitu.Singkat cerita kuceritakan maksudku sama temanku,mulanya dia menolak dengan alasan tidak enak sama saya namun setelah kudesak dengan alasan saya ingin punya anak maka dia akhirnya setuju.

Maka kumulailah susun rencana dari tempat dan waktunya.kupilih hari minggu agar leluasa dan kupilih tempat di wisma.

Sesuai rencana,hari minggu saya pergi ke wisma yang telah kita sepakati itu.setelah sampai di wisma tersebut, saya bertanya ke penjaga wisama tempat teman saya cek in.penjaga wisma menunjukan kamar yg saya maksud,lantas saya dan istri saya menuju kamar tersebut.

"permisi pak apa benar ini kamar praktek tabib amir?" tanyaku ke temanku setelah saya bukakan pintu kamarnya.

"oh ya betul ada yang saya bisa bantu?".

"silahkan masuk dulu".

Setelah saya dan istri saya masuk lantas saya menjalankan scenario yang telah saya dan temanku susun.

"Sekarang coba ibu baring dikasur itu nanti saya akan terapi", kata temanku menyuruh istriku tiduran di ranjang.

setelah istri diranjang mulailah temanku terapi istri saya.Sesuai rencana saya akan kekamar sebelahnya untuk melihat yang terjadi tanpa istri saya tahu.

"Maaf pak saya tinggal dulu sebentar saya mau keluar dulu beli makanan". setelah saya pamit juga sama istri saya, maka saya segera keluar kamar,  namun bukan cari makanan tapi masuk kekamar sebelahnya yang telah dipesan sebelumnya. Setelah di dalam kamar saya mengintip ke kamar dimana istri saya sedang "diterapi" lewat celah yang telah saya buat sebelumnya.

Kuperhatikan dengan seksama kejadian demi kejadian didalam kamar tersebut. Kulihat temanku lagi memegang jari kaki istri saya.

"Maaf bu bisa saya pijit semua tubuh ibu?".

"Memangnya harus dipijit seluruh tubuh ya pak?".

"iya bu memang cara pengobatan saya adalah pijit totok bu".

"Tapi ibu harus ganti baju dulu dengan kain yang telah saya sediakan yang biasa pasien saya gunakan juga". Tidak lama kemudian kulihat istriku masuk kekamar mandi, agak lama kemudian istriku keluar sudah berganti pakaian dengan kain yang dililitkan dari atas dada sampai betis.akemudian istriku baring kembali.

Tampak temanku mulai memijit seluruh tubuh istri saya dari kaki sampai ke punggungnya.Ku perhatikan perbuatan temanku itu dengan perasaan berdebar,menanti apa yang terjadi selanjutnya."Bu maaf sebelumnya,saya harus memijat  kemaluan ibu karena itu termasuk syarat penyembuhannya.saya sudah bicarakan dengan suami ibu, dan beliau tidak keberatan, tapi jika ibu keberatan juga nggak apa-apa namun terapi ini tidak dilanjutkan karena tidk akan berhasil".

Nampak kulihat istri diam, tidak lama dia berucap

"baiklah pak kalau memang itu syaratnya dan suami saya telah mengijinkan".

Kemudian kulihat temanku mulai memijit kemaluan istri saya.Mula-mula dari luar kain namun kemudian tangannya mulai masuk ke dalam kain istri saya.

Istri saya Nampak kaget namun temanku menjelaskan tentang perbuatannya semata-mata proses penyembuhan, istri saya pun diam kembali.Posisi istriku pada saat itu sudah baring terlentang.Temanku dengan remasan yang teratur mulai meremas memek istriku, kulihat mata istriku terpejam dengan napas agak memburu.Memang istriku itu kalau kupegang memeknya langsung naik nafsunya.

"Maaf bu yah boleh saya buka kainnya?".Istriku mengangguk dan mulai membuka kainnya.

DAR! Saya jadi kaget dan heran kenapa istriku yang selama ini paling tidak mau kelihatan bagian tubuhnya sama orang lain, tapi sekarang dia pasrah membuka kainnya didepan laki-laki yang baru dia kenal.apa karena dia ingin punya anak atau karena sudah nafsu atau itu akibat rayuan temanku? Ah masa bodoh yang penting aku nikmati saja, desahku.

Kini istri ku terbaring tanpa sehelai benangpun ditubuhnya.kulihat mata temanku melotot melihat tubuh istriku.

"Saya pijat yah bu teteknya supaya nanti kalau habis melahirkan air susunya banyak." Tanpa menunggua jawaban istri saya tangan temanku sudah memegang tetek istriku.

Ketika tangan temanku menyentuh teteknya, istriku terkejat entah kaget atau apalah.Lama temanku memijat memek istriku secara bersamaan membuat istriku tanpa sadar mendesah dan tangannya memegang sprei dengan kuat.sekitar 15 menitan berlalu kudengar temanku bicara.

"Bu proses hampir selesai tinggal satu tahap lagi".

"Ibu coba telepon bapak agar kesini karena syaratnya sambil saya memasukkan nanti air bertuah, Ibu harus memegang kontol".

Istriku duduk dan meraih ponselnya, tidak lama ponsel ku berbunyi. Cepat-cepat saya keluar kamar menuju luar takut istri saya tahu saya ada dikamar sebelah.

"yah haloo kenapa Lia".

"Diamana sekarang? Pak tabib nyuruh kamu kesini".

"Duh maaf aku lagi di bengkel,ban motorku pecah trus bengkelnya tidak punya stok jadi dia lagi pergi cari". jawabku berbohong.

"kira-kira masih lama?".

"sekitar 1 jam lagi".

"nanti saya bilang sama pak tabib, hati-hati dijaln". Balas istriku dan mematikan hpnya.

Saya buru kembali kekamar dan mengintip lagi.

"Wah tidak bisa bu ini mesti sekarang kalau kelamaan nantinya efeknya tidak bagus".

Kudengar temanku berbicara. Atau gini aja bu. Saya harap ibu jangan salah arti,Ibu pegang aja punya saya sebagaim penggantinya".Kata temanku sambil membuka celanana tanpa menunggu jawaban istriku. Istriku melotot ketika melihat kontol temanku keluar dalam keadaan tegang. yang dia heran pria seumur temanku masih mampu tegak dengan kokoh dan yang lebih heran istriku termasuk saya, kontol temanmu itu panjang dan besar kayak punyanya pemain BF.

Temanku memegang tanggan istriku dan mengarahkan untuk menggenggam kontolnya sambil bicara.

"Pegang ini bu dan bayangkan ini punya suami ibu".

Tanpa bicara Istriku memegang kontol temanku dengan gemetar.

Kulihat temanku kembali meremas memek istriku namun kali ini sambil memasukkan jari tangannya."oooh paaaa….k".

lenguh istriku tanpa sadar mengerang.Tanpa sadar juga istriku bukan lagi hanya memegang, tapi kini kulihat mulai mengocok pelan kontol temanku.10 menit berlalu mereka melakukan hal itu,dan tiba-tiba temanku bicara.

"Bu tolong jawab dengan jujur jangan bohong pertanyaaan saya. Ibu mersa puas selama ini dengan suami ibu?".

"tidak pak, saya jarang puas soalnya suami saya cepat keluar".

"berapa kali ibu melakukan persetibuhan dengan suami ibu?".

"tidak tentu pak, kadan hanya satu bulan sekali".

"Pantas ibu susah punya anak soalnya punya ibu didalam ini ada yang menghalang". bisik temanku sambil menusukkan jarinya kememek istriku.

"ibu mau punya anak?". tanya temanku keistriku.

"ya pak mau".Jawab istriku.

"Tapi syaratnya nih berat bu".

"apa itu pak".

"Saya mesti menjebol yang menahan di dalam vagina ibu".

"Lakukanlah pak kalau memang itu syaratnya".

"Tapi bu menjebolnya mesti pakai kontol saya,kira-kira ibu mau?".

Kulihatn istri diam sesaat berpikir.

"Lakukan pak tapi cepat yah soalnya suamiku nanti keburu datang. Kulihat teman ku mulai naik ke tempat tidur,istriku diam menanti dengan perasaan tidak menentu.Kulihat temanku mulai memegang kontolnya dan mengarahkan ke memek istriku.BLeess….. pelan-pelan kontol temanku masuk ke vagina istriku."

"ooohhh….. pak pelan pak".

Mataku melotot melihat pemandangan itu,hati bercampur aduk nafsu,cemburu dan penasaran menjadi satu.Aku lihat istriku menikmati genjotan temanku,itun terlihat dari matanya yang merem melek serta kulihat pantatnya mengikuti goyangan temanku.Kulihat lagi kini mereka saling memagut bibir sekalai-kali tangan temanku meremas tetek istriku.Hampir setengah jam mereka bergelut dengan posisi yang berganti.

Kadang istriku diatas kadang gaya anjing mereka lakuakn sampai akhirnya.

"aaaahh…h pak aku mau keeellluuuaaarrrrrrr………." Erang istriku.

"kontolmu enak pak terrrr…uuuu….sssssss aaaa….hhhh……erang lagi istriku." Kau juga bu mau keluuuuuuu…aaaaaaa…rrr. .CRooot  …croooot Akhirnya merekan sama – sama mencapai klimaks secara bersamaan.

Aku keluar dari kamar sebelah dan menuju keluar.Aku duduk didepan wisma sambil merokok untuk menunggu mereka selesai.Sekitar 5 menit kemudian aku telpon istri ku bahwa aku sudah seelsai dibengkel dan kembali ke wisma.

Itulah pengalaman pertama melihat istriku di setubuhi laki – laki lain, sejak itu aku ingin kembali mengulangnya namun dengan pria lain.